Kepemimpinan Hindu Berlandaskan Ajaran Panca Yama Brata Dan Panca Nyama Brat indonesia

Main Article Content

Ni Luh Suryaningsih

Abstract




Tulisan ini membahas konsep kepemimpinan dalam agama Hindu, yang terinspirasi dari prinsip-prinsip Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata. Panca Yama Brata mencakup lima sumpah moral, yang menekankan pada antikekerasan (Ahimsa), kejujuran (Satya), antipencurian (Asteya), selibat (Brahmacarya), dan antikepemilikan (Aparigraha). Di sisi lain, Panca Nyama Brata melibatkan ketaatan pada lima disiplin, termasuk kebersihan (Sauca), kepuasan (Santosha), kesederhanaan (Tapas), belajar mandiri (Svadhyaya), dan penyerahan diri kepada Tuhan (Isvara Pranidhana). Dalam konteks kepemimpinan, mematuhi prinsip- prinsip ini menjadi landasan kerangka etika seorang pemimpin Hindu. Para pemimpin diharapkan untuk mewujudkan Ahimsa dengan mempromosikan antikekerasan dan keharmonisan dalam komunitas mereka. Satya membimbing para pemimpin untuk menjunjung tinggi kejujuran dalam kata-kata dan tindakan mereka, yang menumbuhkan kepercayaan dan transparansi. Asteya mendorong para pemimpin untuk menjauhi eksploitasi dan pencurian, memastikan distribusi sumber daya yang adil. Lebih jauh, prinsip-prinsip Panca Nyama Brata membimbing para pemimpin menuju pengembangan pribadi dan disiplin diri. Santosha mendorong rasa puas, membantu para pemimpin menemukan kepuasan dalam usaha mereka sementara Tapas menanamkan pentingnya ketekunan dan kesederhanaan dalam peran kepemimpinan. Svadhyaya menekankan refleksi diri dan pembelajaran yang berkelanjutan, yang memungkinkan para pemimpin untuk berkembang dan beradaptasi. Isvara Pranidhana mendorong para pemimpin untuk mengenali tujuan yang lebih tinggi, menanamkan kerendahan hati dan rasa melayani. Sebagai kesimpulan, integrasi prinsip- prinsip Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata dalam kepemimpinan mencerminkan landasan etika dan moral Hinduisme. Para pemimpin yang menganut prinsip-prinsip ini berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang adil, penuh kasih sayang, dan harmonis.




Article Details

How to Cite
Ni Luh Suryaningsih. (2023). Kepemimpinan Hindu Berlandaskan Ajaran Panca Yama Brata Dan Panca Nyama Brat. ŚRUTI: Jurnal Agama Hindu, 3(2), 231-243. Retrieved from https://www.jurnal.ekadanta.org/index.php/sruti/article/view/453
Section
Articles

References

Kurniawan, W. N. E. (2022). Komunikasi Dalam Perspektif Agama Hindu. Pramana: Jurnal
Hasil Penelitian, 1(2), 179-189.
Lagatama, P. (2020). Komunikasi Ajaran Etika Hindu Dalam Menumbuhkembangkan Karakter
Generasi Muda Dalam Pergaulan Sehari-Hari. Communicare, 1(2).
Muliana, I. K. A. (2021, March). Aktualisasi Kepemimpinan Hindu Dalam Ajaran Asta Brata
Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19. In Prosiding Seminar Nasional IAHN-TP Palangka
Raya (No. 1, pp. 40-50).
Subagiasta, I. K. (2016). Filosofi Karakter Hindu Konsep Kepemimpinan Dalam
Hindu. Tangerang: Lembaga Literasi Dayak (LLD).
Subagiasta, I. K. (2018). Filosofi Kepemimpinan Hindu. Widya Katambung, 9(1).
Subagiasta, I. K. (2020). Filosofi orang suci hindu dan peran kepemimpinan hindu. Genta
Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan
Singaraja, 3(2).
Subagiasta, I. K. (2021, March). Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Agama
Hindu. In Prosiding Seminar Nasional IAHN-TP Palangka Raya (No. 1, pp. 166-178).
Suryawan, I. A. J. (2021). Konsep Pendidikan Kepemimpinan Idealis Menurut Ajaran Agama
Hindu. Haridracarya: Jurnal Pendidikan Agama Hindu, 1(2), 139-148.
Suweta, I. M. (2020). Etika Dalam Teks Lontar Kumara Tattwa. Maha Widya Duta: Jurnal
Penerangan Agama, Pariwisata Budaya, dan Ilmu Komunikasi, 3(2), 1-10.